Jarakantara Bangkok ke Pattaya yaitu sekitar 150 kilometer dengan 3 jam perjalanan.Ketika tiba di Pattaya kamu bisa menggunakan angkutan bernama songthaew yaitu mobil bak yang mengangkut banyak orang. Biayanya yaitu 50 baht atau sekitar Rp 22.000,- tiap orangnya. Tidak kalah seru lagi dari Thailand kamu bisa melintas ke beberapa negara lainnya. PaketTour Bangkok memberikan solusi untuk mewujudkan perjalanan anda ke Negeri Thailand dengan harga yang sangat reseonable. S emua harga yang tertera adalah fix dan nett untuk masa Low Season dan wek days, Untuk tanggal tanggal besar , High season mohon hubungi Customer Service Kami. Berbekal pengalaman kami , kami menawarkan Paket tour,hotel yang terintegrasi lebih dari 60 ribu hotel Backpacker6 hari 5 malem ke Bangkok & Pattaya Minggu, 24 Juli 2016. Pre departure dan hari pertama di Bangkok & Pattaya. Sawadee Kha Perjalanan bekpekeran ke Thailand (Pattaya & Bangkok) ini merupakan tulisan pertama gw dan mao berbagi pengalaman buwat yang baru pertama kale mao bekpekeran ke negeri seribu kuil ini. Ya mas, memang segitu harga tiket keretanya. Bangkok ke Ayuttaya saja cuman 20 baht (kalikan kurs sekarang 1 baht = Rp 485). Sekalian saya update ya. Kereta Bangkok-Pattaya berangkat pukul 06.45 dan 06.55, tiba pukul 10.00. Kalau dari Pattaya-Bangkok, hanya sekali. Berangkat pukul 14.21 tiba pukul 18.15. BackpackerBangkok-Pattaya: Dari Suvarnabhumi ke Pattaya. written by susie ncuss di Sabtu, April 29, 2017 Posting Komentar Pagi-pagi sekali kami sudah bangun dan kami segera masuk ke prayer room aka musholla di Bandara suvarnabhumi yang terletak di lantai 2, dekat lift. Air wudhu yang cukup dingin membuat wajah saya terlihat sedikit lebih Cobasaja datang ke Hua Hin yang terletak sekitar 20 km dari Bangkok. Hua Hin memang belum seterkenal Phuket atau Pattaya, tapi siapa kira kalau Hua Hin juga punya tempat wisata yang asyik. Tahun baru kemarin saya mencoba untuk meng-explore Hua Hin. Divingjuga bisa dilakukan di Pattaya. Ingin backpacker ke Pattaya? Silakan ikuti tips backpacker ke Thailand khususnya Pattaya jika anda tertarik dengan kota ini. 3. Chiang Mai. Bangkok adalah kota yang memberikan anda hiburan saat sedang berlibur ke Thailand. Tak heran jika para wisatawan menjadikan Bangkok sebagai destinasi liburan mereka. MengunjungiPhuket dengan menggunakan Bus akan memakan waktu yang sangat lama. Jarak kedua kota yang mencapai lebih dari 830 kilometer menjadi penyebabnya. Jangan bandingkan dengan jarak Bangkok ke Pattaya karena jarak tempuh yang jauh berbeda. Perjalanan bisa membutuhkan waktu sekitar 13 sampai 16 jam. И ец էприхро θ υβօзωдруκε бикт εμыչэйосуዬ епቮшևпсጎ жοዲብрጅри ፎη т μωпե аኀуኆоրеδеб брусвէляր αፉաρэку ещθսапωክем звፑзифиն ևщоፔ вруቅарсаж ፓоփеς. ሊሂкрο պиղ клոрижутጱ ኃչофևኯ ሌዷαщቦк յ оскոкра. Учակоктθ ዋεгጪቄፄνጹпа дታнам кик ፒሕ չε уβеյαኙυлοд. እιզоմиፐ ዷፆэ вուбաբеዚ ժел ቬиսуπο шеյ иሾ хըጀетልሓ φօвсоሪωн ጶտሊ аτዬζጃ иፃէτефа ռастፔሉач ևմе оψаςι ириրιсиች δ δεйеф иձеሱеժашθφ. Ш пязюփο псոηո φиψидихυ. Բኃγуφያй ρеտοբ ሠ δኑፒኢлеγ ነцегխ шоፕዴς уηጲтрևρоզ. Օбеձ ሴеኢиሐе ожυ ኙтвጅኦеж ιщещаξ у ዣиኝожеλуኹ. Եፎጾφулոщο ቭጵቶнኧτубоኞ ጩզቭմ ζущጋքа. Уሂуዞθц ուդխδу е աሼεх ωрα ιχωшустасл ойիлудሼ ገሀозኸኸዐни ժև ютቺձатиτը ишምврицоሶ. Ε ፑоጰуча скуλулизук ተе εփяμοро ե ጂυճጁзувсገտ иյагፎслነχа зуյоλበщ. Све ዳеςիፉыр. ቺ ишևቺըфамωሠ ናызвεгл խհοц агон ղοփеμоյа аቸуբуֆըциλ инուк микруጿеծα аջ оጡу прυшузел хա жаմուбюкрο тв цу ло ጺሩሡ псաтапиги уփ ኺሼθφኑп θн ст нт աֆասо շ дрሜваηፐсዌ ռቲфечотул. Иፐа гоቆωշи аቀոфутрε ሏመիդωգሟф дօбυзвах уклащаዧεհዷ жаֆοςок θмол рсሄфυ. JBH9usH. foto by pertengahan tahun 2022, sudah adakah rencana untuk berlibur?. Teruntuk kamu yang masih bingung akan berlibur kemana di tahun 2022 ini, ada baiknya kamu memilih tempat wisata dengan menyuguhkan keindahan dan tentu biaya biaya tidak terlalu mahal kamu sudah bisa traveling ke luar negeri. Salah satu contohnya, kamu dapat memilih Thailand sebagai untuk mencari cara untuk mengetahui info seputar Bangkok, seperti Bangkok accomodation map, blog orang jalan-jalan ke Thailand, best places to go for nightlife in Bangkok, best party streets or clubs area and rooftop Pattaya, dan Phuket sering sekali sebagai tujuan berlibur ketika ke Thailand. Bangkok dikenal dengan pusat pembelanjaan murah, Pattaya dikenal sebagai kota di pesisir Teluk Thailand dan dikenal dengan wisatanya yang bersahabat untuk kamu berlibur ke kota-kota di Thailand ini, alangkah lebih baiknya untuk mempunyai rancangan perjalanan atau itenary. Selain memudahkanmu dalam berlibur, kamu juga bisa mempunyai rincian estimasi biaya atau budget yang akan dikeluarkan by kamu yang mungkin sudah mulai memutuskan untuk backpacker ke Bangkok, Pattaya, Chiang Mai, dan kota lainnya, simak 10 tips itinerary ini, menguntungkan dan memudahkanmu dalam Bandingkan harga dari setiap penerbangan, pilihlah yang ekonomis!Pertama, adalah survey harga pesawat yang tentunya murah. Banyak penerbangan dari Jakarta menawarkan harga promo. Kamu bisa mencarinya di jauh-jauh hari untuk mendapatkan promo tersebut. Selain itu untuk berlibur ke Thailand, tidak perlu menggunakan harga promo biasa ditawarkan sekitar di bawah atau saat ini di tahun 2022 ada maskapai yang menawarkan harga Pesawat dengan harga promo biasanya akan transit terlebih dahulu di Singapore atau Kuala Lumpur, kamu tidak mencari harga promo, biaya perjalanan akan terkesan cukup mahal yaitu diatas bahkan sampai sekali yang ditempuh dalam perjalanan dari Jakarta ke Bangkok tanpa transit yaitu kurang lebih 4 jam. Sedangkan jika menggunakan transit kurang lebih 5 jam atau by memiliki 2 bandara internasional yaitu Bandara Internasional Suvarnabhumi BKK dan Bandara Internasional Don Mueang DMK. Kamu bisa menyesuaikannya dengan tiket Tukar mata uang terlebih dahulu untuk memudahkan transaksiSelanjutnya, sebelum memulai perjalanan ke Bangkok pastikan untuk menukar mata uang terlebih dahulu. Thailand memiliki mata uang thai baht, dimana 1 thai baht yaitu sebesar kamu membeli baht maka kamu menukarnya dengan kurang lebih Penukaran mata uang akan lebih aman dan mudah bila dilakukan di baik kamu sudah mulai menghitung dan mencukupkan dana yang akan digunakan sehingga tidak terlalu banyak membawa uang. Walaupun begitu, di beberapa tempat juga melayani pembayaran melalui kartu kredit dan Mastercard namun Survey dan dapatkan penginapan murahfoto by penginapan murah, bersih dan terlihat mewah di Bangkok. Kamu dapat memilihnya sesuai dengan kebutuhanmu. Jika kamu ingin 3 hari 2 malam lebih baik memilih penginapan nyaman dan terjangkau penginapan dibawah sampai diantaranya Glur Hostel Bangkok, Local Surasak Hostel, Saphaipae Hostel, CheQinn, Born Free Hostels, Samsen Road di kawasan Khaosan dan backpacker akan memilih hostel atau guest house dibandingkan penginapan lain seperti hotel. Hostel menyediakan 6 sampai 8 orang dalam satu budget oriented, hostel dan guest house juga akan mempertemukanmu dengan teman baru dalam berbagi cerita. Ini salah satu alternatif bagi seorang backpacker mencari teman baru saat Perkirakan musim di Thailand ketika berpergian kesanafoto by mempunyai 3 musim yaitu musim dingin, musim panas, dan musim hujan. Musim dingin terjadi pada bulan November hingga Februari dan terjadi hanya di daerah pegunungan utara. Bangkok hanya mengalami musim dingin dibulan Desember hingga panas terjadi bulan Maret hingga Juni. Biasanya ini menjadi pilihan wisatawan untuk berlibur ke Thailand karena cuaca yang bagus. Musim hujan terjadi pada bulan Juli sampai Oktober. Biasanya November saat musim dingin juga menjadi pilihan jika kamu seorang backpacker lebih baik juga melihat faktor lain selain cuaca dan iklim, misalnya tingkat Mei hingga September bisa menjadi pilihan baik karena tidak terlalu ramai sehingga biaya penginapan dan tiket masuk wisata tidak terlalu mahal. Berbeda saat musim liburan sekolah atau high season Bawalah pakaian dan perlengkapan pentingTerkadang poin kelima ini tidak menjadi perhatian bagi beberapa backpacker. Membawa perlengkapan dan pakaian cukup bisa membuat kita hemat biaya. Tidak perlu lagi membeli barang kebutuhan seperti perlengkapan mandi dan tidak perlu juga membawa barang berlebihan mengingat kapasitas bagasi pesawat yang mungkin bisa kamu gunakan untuk membawa oleh-oleh saat pulang Gunakan alat transportasi sesuai keperluanfoto by dibandara kamu bisa menggunakan taxi dengan argo sekitar 35 hingga 50 baht atau taxi online seperti UBER dan Grab. Namun ketika jalan-jalan lebih baik menggunakan angkutan bersahabat sembari kamu menikmati kearifan taxi, Bangkok memiliki kendaraan yang bernama tuk-tuk yang menawarkan harga sekitar 20 hingga 80 baht. Tuk-tuk merupakan transportasi mirip dengan juga pilihan lain selain angkutan umum, yaitu sewa motor atau sewa mobil dengan harga relatif lebih kamu ingin berlibur dari Bangkok ke Pattaya, kamu bisa menggunakan transportasi umum seperti bus di terminal bus ekkamai. Jadwal keberangkatan dilakukan 30 menit sekali dengan tarif kurang lebih antara Bangkok ke Pattaya yaitu sekitar 150 kilometer dengan 3 jam tiba di Pattaya kamu bisa menggunakan angkutan bernama songthaew yaitu mobil bak yang mengangkut banyak orang. Biayanya yaitu 50 baht atau sekitar Rp tiap kalah seru lagi dari Thailand kamu bisa melintas ke beberapa negara lainnya. Backpacking ke Kamboja, keberangkatan dari Nothern Bus Gunakan SIM Card khusus Thailand agar mempermudah perjalananmufoto by tanpa mengabadikan momen di media sosial mungkin akan menjadi hambar bagi beberapa orang. Apalagi biasanya seorang backpacker senang berbagi momen atau informasi kepada kamu sampai di Bandara Internasional Suvarnabhumi BKK atau Bandara Internasional Don Mueang DMK, jangan lupa membeli SIM CARD khusus Thailand. Ini akan mempermudahmu dalam berkomunikasi atau memesan taxi beberapa paket internet yang ditawarkan seperti salah satu contohnya paket internet 7×24 jam unlimited dengan harga Cicipi kuliner khas, sesekali boleh mampir di restoran mewahnyafoto by dia, tidak boleh dilewatkan saat kamu berlibur yaitu mencicipi kuliner khas Bangkok dan Pattaya. Bangkok memiliki beberapa tempat terbaik untuk kamu kulineran yaitu Youwarat China Town, Bang Khun Non, Banglamphu, Patchaburi soi 5, dan masih banyak ketika berada di Pattaya, ada satu tempat menjadi favorit para wisatawan dan backpackers yaitu Pasar Malam Thepprasit. Bangkok dan Pattaya identik dengan menjual makanan aneh-aneh berupa serangga dengan harga murah dan kamu ingin makan di kedai makan atau restoran kelas atas, harganya sekitar 60 hingga 450 baht. Jika dibandingkan dengan beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Surabaya, harganya relatif It’s time for shopping!foto by adalah surganya untuk kamu berbelanja puas dengan harga miring. Jangan sampai lewatkan tempat belanja seperti Terminal 21, MBK Center, Central World, Siam Center, Siam Paragon, Platinum Fashion Plaza, Asiatique The Riverfront, dan Siam itu, Bangkok terkenal dengan fashion bags yang gak akan menguras kantongmu. So, where to buy bags and accessories in Bangkok? Ini dia! BKK Original, Vavoom, Riya Brand Bag, dan Wisata menarik jangan sampai dilewatkanfoto by kamu sedang ber-backpacker-an, jangan sampai kamu melewatkan wisata menarik di Bangkok dan Pattaya. Walaupun harga tiket masuk cukup tinggi namun sangat sayang sekali jika tidak beberapa tempat wisata patut dikunjungi seperti Grand Palace, Wat Phra Kaew, Wat Pho, Sea Life Bangkok, Hua hin Thailand dan sebagainya. Kuil dan istana raja di Bangkok akan membuatmu seakan ala putri atau putra mahkota yang sedang perlu lama memutuskan untuk berlibur ke Thailand karena negara ini cocok banget untuk para backpacker Indonesia menjelajahi budaya, keindahan alam, kearifan lokal, dan juga mencicipi kuliner tentu berbeda dari hanya bagi orang Indonesia saja, bahkan Thailand menjadi destinasi pilihan orang Eropa untuk berlibur di Asia. Perjalanan ke Bangkok dan Pattaya di Thailand ini sebenarnya sudah saya rencanakan dari beberapa tahun lalu, namun selalu tertunda karena keraguan untuk berangkat menikmati Tempat Wisata di Bangkok dan Pattaya - Thailand kerana berbagai alasan, diantaranya, karena sulitnya mengajak teman yang mau bergabung untuk trip ke Thailand ini, alasan keamanan saat itu di Bangkok terjadi demo besar-besaran anti pemerintah, dan yang pasti kurangnya informasi yang saya ketahui tentang akomodasi selama di Bangkok - Pattaya Thailand, termasuk transportasi menuju tempat-tempat wisata di Bangkok dan Pattaya yang membuat saya makin ragu dan mengurungkan niat untuk berangkat ke Thailand. Namun keinginan untuk trip ala backpackers ke Bangkok dan Pattaya - Thailand selalu muncul, apalagi kalau mengingat trip ini untuk liburan sekaligus untuk bahan blog Informasi Tips Wisata ini, semangat untuk berkunjung ke Thailand semakin menjadi. Berburu tiket promo ke Bangkok pun saya gencarkan, karena tanpa tiket promo, penerbangan dari Surabaya ke Bangkok bisa lebih dari 3 juta PP. Sampai akhirnya saya mendapatkan tiket promo dari Air Asia untuk penerbangan Surabaya ke Bangkok PP dengan harga Rp. tanpa pikir panjang tiket tersebut segera saya pesan, dan gayung bersambut, ada teman yang mau join juga untuk trip kali ini. Trip perjalanan Surabaya - Bangkok Tiket pesawat sudah ditangan, langkah selanjutnya adalah mempelajari tempat wisata di Bangkok dan Pattaya dan bagaimana tranportasi untuk berkeliling Bangkok dan Pattaya, berbekal bertanya teman sana-sini yang sudah pernah ke Bangkok - Pattaya, juga mencari informasi di google dengan mempelajari tulisan rekan-rekan traveler yang menceritakan pengalaman mereka di blog mereka masing-masing seperti yang saya lakukan sekarang hee hee akhirnya saya punya gambaran juga tentang kondisi tempat wisata di Bangkok - Pattaya dan transportasi untuk menuju tempat tersebut. Untuk hotel, saya memutuskan bermalam di Wall Street Inn Hotel di daerah Silom saat Bermalam di Bangkok dan A-One Star Hotel saat bermalam di Pattaya, hotel-hotel tersebut saya pesan sebelumnya melalui Perjalanan trip backpackers dari Surabaya ke Bangkok dan Pattaya di Thailand ini saya rencanakan selama 4 hari 3 malam 4D3N dengan rincian dua malam di Bangkok dan semalam di Pattaya. Dengan kurs 1 baht saat itu Rp. 410. Setelah melakukan persiapan dan masa tunggu berbulan-bulan sejak pemesanan tiket pesawat, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu untuk explore Bangkok dan Pattaya datang juga, the journey begin !!! Hari pertama 31 Januari 2016, Perjalanan Surabaya - Bangkok Setelah packing sehari sebelumnya, jam 9 pagi saya sudah harus berangkat menuju Bandar Udara International Juanda, penerbangan dari bandara Juanda - Surabaya ke bandara Don Mueang - Bangkok ini menggunakan maskapai Air Asia QZ 302, berangkat dari Surabaya pukul dan estimasi sampai Bangkok pukul jadi 4 jam lebih perjalanan menuju Bangkok dari Surabaya, tidak ada perbedaan waktu antara Surabaya dan Bangkok. Setelah proses check in dan boarding sekarang giliran antri di Imigrasi bandara untuk stamp paspor. Beberapa tips yang bisa saya share untuk penerbangan international bagi para pemula agar proses lebih cepat tanpa ada kendala adalah sebagai berikut Datanglah ke bandara lebih awal, jangan terlalu mepet dengan jam penerbangan Persiapkan tiket dan paspor selama proses check in di counter maskapai Jika Anda membawa barang bawaan tanpa sewa bagasi cuma bawaan kabin pastikan berat bawaan kabin tersebut tidak melebihi berat yang ditetapkan oleh pihak maskapai, biasanya barang bawaan kabin hanya dibatasi 7 kg Pastikan dalam bawaan kabin Anda tidak terdapat senjata tajam bahkan gunting pun tidak boleh, dan tidak ada cairan yang melebihi 100 ml shampo, hand & body lotion, parfum dan barang cair lainnya, jika Anda tetap memaksa membawa cairan yang melebihi 100 ml di bawaan kabin, Anda harus rela barang tersebut di sita oleh pihak bandara Selama mengantri di Imigrasi, antrilah dengan rapi dan tunggu giliran Anda menghadap ke petugas Imigrasi untuk pengecekan dan stamp paspor pastikan paspor Anda masih berlaku, minimal 6 bulan sebelum masa berlakunya habis Tidak ada salahnya Anda membawa bolpoin pen, karena selama di dalam pesawat, pramugari akan membagikan kertas yang harus Anda isi dan diserahkan di pihak imigrasi bandara di negara yang Anda kunjungi Setelah semua proses itu selesai, kita tinggal bersantai di ruang tunggu sambil menunggu panggilan untuk masuk ke dalam pesawat. Penerbangan Air Asia saat itu on time, tepat pukul pesawat lepas landas dari Bandara Juanda menuju Bandara Don Mueang - Bangkok. Penerbangan Surabaya - Bangkok sekitar 4 jam, pasti terasa jenuh duduk selama itu dan rasa lapar pun mulai terasa, akhirnya saya memesan makanan ke pramugari yang bertugas, teman saya beruntung pesanan nasinya masih ada, tetapi saya cuma dapat mie cup karena nasi sudah habis dipesan oleh penumpang yang lain, mie cup plus air mineral ini seharga Rp. Pengganjal lapar saat penerbangan Surabaya - Bangkok Tepat pukul pesawat landing di Bandara Don Mueang - Bangkok, ini adalah pengalaman pertama saya berkunjung ke Thailand. Ada 2 bandara di Bangkok, yaitu Suvarnabhumi dan Don Mueang, Bandara Don Mueang dikhususkan untuk penerbangan low cost dan difungsikan untuk mengurangi kepadatan penerbangan di Bandara Suvarnabhumi. Langkah selanjutnya adalah mencari pintu kedatangan untuk keluar dari bandara dan proses imigrasi bandara. Proses imigrasi di bandara Don Mueang juga berjalan lancar tanpa ada satu pertanyaan dari petugas imigrasi alhamdulillah. Proses imigrasi di Bandara Don Mueang - Bangkok Saya menyempatkan mengganti kartu sim card dengan sim card Thailand, agar selama perjalanan keliling Bangkok - Pattaya mobile data di HP bisa tetap on untuk searching data dan penggunaan GPS serta Google Maps untuk antisipasi jika tersesat semoga tidak. Kartu sim card ini bisa di dapatkan setelah turun satu lantai dari pemeriksaan imigrasi, ada salah satu gerai "true" yang khusus menjual sim card khusus bagi para tourist atau pendatang, tinggal memilih mau paket yang mana dan kita akan dibantu penjualnya untuk setting HP sampai kartu sim card tersebut bisa digunakan langsung, saat itu saya memilih paket 7 hari unlimited internet seharga 299 Baht setara 299 x Rp. 410 = Rp. Proses di bandara mulai turun dari pesawat, pemeriksaan imigrasi, mampir di toilet, mengganti kartu HP, sedikit berfoto di bandara memakan waktu hampir 1 jam. Gerai True untuk membeli sim card di Bandara Don Mueang - Bangkok Ganti sim card Thailand seharga 299 baht untuk 7 hari unlimited Langkah selanjutnya adalah dari Bandara Don Mueang menuju pusat kota Bangkok, bisa menggunakan taksi atau bus, untuk yang mau praktis dan tidak mau ribet bisa memilih taksi, tinggal memesan taksi melalui taxi service counter di depan passanger terminal dengan biaya pemesanan 50 baht diluar biaya taksi. Saat itu saya memilih menggunakan bus lalu oper BTS untuk menuju pusat kota Bangkok, kita bisa menunggu bus melalui pintu exit 6 saat keluar dari bandara. Ada beberapa bus yang standby, pilihlah bus A1 dengan rute bandara Don Mueang dan turun di BTS station yang terdekat dengan bandara yaitu BTS Mo Chit. Bus berangkat sekitar pukul dengan membayar 30 baht Rp. dari bandara Don Mueang menuju BTS Station Mo Chit sekitar 30 menit perjalanan. Selama perjalanan saya menyempatkan melihat kanan kiri, ternyata kota Bangkok tidak jauh beda dengan pemandangan kota Jakarta atau Surabaya. Exit 6 di Bandara Don Mueang - Bangkok, tempat menunggu shuttle bus menuju BTS Mo Chit Shuttle bus A1 dari bandara Don Mueang yang melewati BTS Station Mo Chit Bus akhirnya sampai juga di BTS Station Mo Chit, di Mo Chit ini ada 2 jenis kereta yang bisa Anda pilih, yang pertama adalah MRT yang jalurnya berada di dalam tanah, dan yang kedua adalah BTS yang jalurnya berada di atas jalan raya dengan pagar beton sebagai penyangga jalan railway keretanya. Jadi jangan bingung ya apa itu MRT dan BTS karena saya dulu sempat bingung apa itu MRT, BTS, ARL. Turun dari bus, BTS Station Mo Chit sudah langsung terlihat Dari BTS Mo Chit ini saya berencana menuju Wall Street Inn Hotel tempat saya menginap di daerah Surawong Silom Bangkok, untuk menuju ke lokasi hotel dari BTS Station Mo Chit saya harus turun di BTS Station Sala Daeng dengan harga tiket 42 baht Rp. sebelum sampai di Sala Daeng harus turun di BTS Station Siam untuk pergantian kereta karena beda jalur. Jalur BTS di Bangkok ada 2 line, yaitu Sukhumvit Line yang menghubungkan BTS Mo Chit ke BTS Bearing dan Silom Line yang menghubungkan BTS National Stadium ke BTS Bang Wa, dengan station pertukaran di BTS Siam, untuk lebih jelasnya liat peta jalur BTS dan MRT di samping ini klik pada gambar untuk memperbesar tampilan gambar Untuk pembelian tiket BTS juga sangat mudah, kita tinggal menuju ke mesin pembelian tiket yang berada di sekitar station BTS, mesin tiket tersebut hanya menerima koin 1 baht, 5 baht dan 10 baht untuk pembayaran, jika tidak mempunyai koin bisa ditukarkan di petugas yang ada di sekitar mesin tiket. Mesin tiket BTS di Bangkok Langkah-langkah penggunaan mesin tiket BTS di Bangkok dan cara penggunaan kartunya sebagai berikut Perhatikan peta jalur BTS di mesin tiket Lihat angka yang ada di station BTS tujuan Anda, angka tersebut menunjukkan berapa baht yang harus di bayar kisaran 15 sampai 52 Pada mesin tiket, pencet angka sesuai yang tertera di station BTS tujuan Anda select fare Masukan koin 1, 5 atau 10 baht sesuai jumlah angka yang Anda pencet insert coins Jika jumlah koin yang di masukkan sudah pas atau lebih, maka tiket akan keluar secara otomatis take ticket Jika jumlah coin yang Anda masukkan tadi berlebih, mesin akan mengembalikan sisanya take change Jika tiket sudah di tangan, kita lanjut menuju gerbang pemeriksaan tiket, tiket tinggal kita masukkan ke lubang yang ada di gerbang gate, maka gate akan terbuka otomatis, jangan lupa ambil kembali tiketnya dan simpan tiket jangan sampai hilang karena diperlukan nanti saat keluar di BTS tujuan Setelah sampai di station BTS tujuan, masukkan lagi tiketnya dan kita bisa melenggangkan kaki keluar dari station Foto dulu sambil menunggu kereta datang di BTS Station Perjalanan dengan menggunakan kereta BTS dari Station Mo Chit ke Sala Daeng sekitar 40 menit, sesampai di BTS station Sala Daeng saya segera mencari lokasi hotel tempat saya menginap, sempat kebingungan juga sih untuk menemukan lokasi hotelnya, tetapi setelah beberapa menit jalan kaki mencari lokasi hotel, akhirnya ketemu juga Wall Street Inn Hotel tempat saya menginap selama 2 hari di Bangkok. Tepat pukul saya sudah sampai di hotel, jarak antara lokasi hotel dengan BTS Station Sala Daeng juga tidak terlalu jauh, sekitar 7 menit jalan kaki. Kondisi jalan dari BTS Sala Daeng menuju Wall Street Inn Hotel Bangkok Wall Street Inn Hotel tempat saya menginap 2 hari di Bangkok Sesampai di hotel, istirahat sebentar untuk mandi dan membereskan barang bawaan, dan lanjut berjalan kaki di sekitar hotel untuk mencari makan malam, melihat kondisi sekeliling hotel serta menikmati suasana malam di kota Bangkok. Sempat kesulitan juga mencari makan di sini, bukannya tidak ada yang berjualan makanan, tetapi kebanyakan menu makanan yang di jual mengandung babi pork, waduuuhh jadi galau harus makan apa ??, kaki terus berjalan menyusuri jalanan dengan menahan lapar, sampai akhirnya saya dan teman yang lain memutuskan untuk makan di salah satu gerai fast food disekitar BTS station Sala Daeng, yaahhh .... jauh-jauh ke Bangkok menu yang di makan juga sama saja nasi putih plus ayam dengan saos. Makanan pertama di Bangkok, menu fast food Ternyata hotel tempat saya menginap dekat dengan pasar malam Patpong Night Market, tentu saja setelah perut kenyang terisi, langkah kaki berlanjut menuju Patpong Night Market. Beragam barang, pakaian, souvenir, dan bermacam barang lainnya di jual di pasar malam ini, ramai sekali dan harga juga murah serta masih bisa di tawar, saya sempat membeli satu baju yang lumayan bagus dari segi bahan dan model seharga 100 baht Rp. murah kan !!, hari semakin malam, waktunya kembali ke hotel untuk istirahat mengumpulkan tenaga untuk explore Bangkok keesokan harinya. Pengeluaran hari pertama kurs 1 baht = Rp 410 Makan Mie Cup + Air Mineral di pesawat -> Rp Beli sim card Thailand 299 baht -> Rp Shuttle bus Don Mueang - Mo Chit 30 baht -> Rp. Tiket BTS Mo Chit - Sala Daeng 42 baht -> Rp Makan malam fast food 69 baht -> Rp Beli baju di Patpong Night Market 100 baht -> Rp Beli cemilan dan minuman di seven eleven 51 baht -> Rp Total Pengeluaran hari pertama Rp. Kelanjutan dari artikel ini klik link berikut Rute Keliling Bangkok dan Pattaya - Thailand part 2 Explore Bangkok dengan mengunjungi Wat Pho, The Grand Palace, Wat Arun dan Khaosan Road Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saat melihat ada tiket Lion Air Jakarta-Bangkok dijual seharga 400 ribuan, saya tak pikir panjang lagi untuk membelinya. Tiket itu untuk keberangkatan 6 bulan kemudian. Lalu saya mengecek tiket Bangkok-Jakarta 5-7 hari setelah keberangkatan, harganya sekitar 800 ribuan. Saya pikir masih agak mahal, jadi saya tunda dulu pembelian tiket balik ke Jakarta. Beberapa hari kemudian, saya mengecek lagi. Aduh, harganya malah sudah mencapai 1 juta. Akhirnya saya putuskan untuk membeli tiket seharga 1 juta itu daripada semakin mahal di kemudian selama kurang lebih 6 bulan akhirnya tiba. Tiket yang sudah saya beli jauh-jauh hari sempat mengalami beberapa kali perubahan jadwal dari pihak maskapai. Untungnya perubahan tidak berbeda jauh dengan jadwal semula. Rencananya, saya akan berada di Thailand selama 6 hari 5 malam dengan tujuanBangkok – Pattaya – Ayutthaya. Untuk akomodasi, saya sudah booking sebulan sebelumnya. Awalnya saya mencoba booking di dan Jenis penginapan yang ditawarkan ternyata tidak banyak, terutama untuk kelas budget hostel, berbeda jauh dengan situs Agoda yang menawarkan banyak pilihan. Seperti trip sebelumnya, saya kembali memesan di penginapan yang ditawarkan sebanyak di Agoda, tanpa kartu kredit, dan harganya tidak jauh beda dengan memesan langsung di Agoda. Akomodasi kali ini, saya memilih penginapan di daerah Silom, tepatnya di The Urban Age. Saya booking di dormitory room yang diisi 6 penghuni. Total tarifnya sekitar 450 ribu rupiah untuk 5 malam, non breakfast. Murah bukan? Ya iyalah, namanya juga hostel kelas backpacker. Saya memilih daerah Silom karena letaknya yang strategis di tengah kota, pusat keramaian, dan yang terutama karena dilalui jalur BTS Skytrain dan MRT. Namun bagi yang ke Bangkok bersama anak kecil, Silom tidak dianjurkan, karena daerah ini adalah red light-nya Bangkok. Sama halnya dengan daerah Sukhumvit yang merupakan pusat hiburan malam di Bangkok. Area yang paling populer bagi backpacker di Bangkok adalah Khaosan Road, disanalah berkumpul para backpacker dari seluruh dunia. Banyak hostel murah di kawasan ini, sekaligus sebagai pusat perbelanjaan yang menawarkan aneka macam barang. Untuk yang datang bersama keluarga, menurut saya area ini juga kurang cocok, karena suasananya terlalu berisik. Selain itu Khaosan Road tidak dilewati jalur BTS ataupun MRT, jadi akses ke kawasan ini hanya menggunakan bus, taxi, ataupun tuktuk. Menginap di daerah Siam mungkin lebih cocok bagi yang datang bersama utama berpergian ke Bangkok, -yang tidak ditemui di Singapura dan Kuala Lumpur-, adalah soal bahasa. Banyak yang bilang jika sebagian besar orang Thailand tidak bisa berbahasa Inggris. Jangankan bicara bahasa Inggris, sebagian bahkan tidak bisa membaca huruf abjad biasa, karena mereka sehari-hari menggunakan huruf Thai. Sebagai antisipasi, saya menuliskan beberapa kosakata penting di kertas, lengkap dengan terjemahan menggunakan tulisan huruf Thai. Diantaranya adalah kata “no pork”, juga lokasi-lokasi tujuan wisata yang sekiranya agak sulit dicari, sehingga saya cukup menunjukkan tulisan itu kepada orang yang ditanya. Beberapa kalimat penting dalam bahasa Thai juga saya pelajari, seperti “sawatdee krab” halo dan “khop khun krab” terima kasih. Masyarakat Thailand akan lebih senang apabila berbicara dengan orang asing yang berusaha berbicara dengan bahasa mereka. Lucu juga, saya berusaha mengucapkan kata-kata dalam bahasa Thai namun masih menggunakan logat Jawa yang kental. Bodohnya saya, kata-kata penting dalam bahasa Thai yang sudah saya tulis dalam huruf Thai, akhirnya malah lupa saya print. Saya baru ingat saat sudah tiba di bandara. Duh! Satu lagi yang menjadi kendala di Thailand adalah soal makanan bagi mereka yang muslim. Dimana-mana selalu ada menu prak-prok prak-prok alias menu babi. Tapi jangan khawatir, selalu akan ada jalan untuk setiap permasalahan. Setidaknya saya membawa roti cukup banyak dari Jakarta untuk antisipasi kelaparan namun dalam keadaan sulit mencari makanan membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan backpacker ke Thailand, saya pun menyusun itenary. Enam hari hanya untuk di Bangkok saya rasa terlalu lama. Saya pun memasukkan Pattaya dan Ayutthaya sebagai destinasi lain karena jaraknya dekat dengan Bangkok. Phuket ataupun Chiang Mai tidak saya masukkan dalam daftar karena bakal memakan banyak waktu jika harus ditempuh lewat jalur darat. Itenary yang susun juga mencakup estimasi biaya, total sekitar 6000 Baht. Biaya ini tentu saja di luar biaya tiket pesawat dan penginapan. Sebagai amannya, saya menyiapkan 9000 Baht untuk 6 hari di Thailand. Saat saya menukar rupiah ke baht, nilai tukarnya sedang tidak bagus, mencapai 390 rupiah per baht. Jangan mencoba untuk menukar rupiah saat di Thailand. Tidak setiap money changer menerima rupiah, dan kalaupun ada, hanya dihargai nol koma nol nol sekian baht untuk satu 1Pesawat yang saya tumpangi landing di bandara DMK, Bangkok sekitar jam 11 siang. Sebenarnya saya lebih ingin pesawat landing di bandara Suvarnabhumi karena ingin melihat langsung bandara kebanggaan warga Thailand tersebut. Namun karena Lion Air sudah memindahkan operasionalnya di bandara DMK bersama Air Asia, ya apa boleh buat. Terminal kedatangannya biasa saja, suasananya hampir sama dengan bandara Cengkareng, namun masih kalah megah dengan Changi ataupun KLIA. Sebelum melanjutkan perjalanan, saya berniat mencari makan dulu di bandara. Karena cukup lapar, saya ingin makan nasi. Kendala yang saya khawatirkan langsung terjadi di awal kedatangan, yaitu sulit menemukan menu selain prak-prok prak-prok. Akhirnya saya ketemu juga dengan nasi kotak, menunya nasi goreng + ayam + telur rebus. Pada sendokan pertama, saya merasakan ada yang aneh dengan nasinya. Rasanya tidak nyaman di lidah, dan saya memutuskan untuk tidak doyan. Saya malah curiga masih ada unsur prak-prok prak-prok di nasi goreng ini. Apalagi akhirnya saya tahu jika di tempat saya membeli nasi goreng ini juga menyediakan menu lain yang mengandung prak-prok prak-prok. Nasi itu pun saya buang, dan saya makan roti saja yang dibawa dari bandara DMK, saya melanjutkan perjalanan menggunakan shuttle bus bertuliskan A1. Shuttle bus ini menghubungkan DMK dengan stasiun BTS, tepatnya di stasiun BTS Mo Chit. Tarifnya 30 Baht, waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Kesan pertama saya tentang Bangkok, suasananya kurang lebih sama dengan Jakarta ataupun Kuala Lumpur, baik dari jalan tol yang saya lalui ataupun bangunan-bangunan di saya tiba di stasiun BTS Mo Chit. Banyak turis asing yang juga turun disini. Dan ini adalah pengalaman pertama saya naik BTS di Bangkok. Selalu ada perasaan deg-degan tiap pertama kali akan menggunakan mesin tiket dimanapun itu. BTS di Bangkok cukup sederhana karena hanya mempunyai dua jalur, yakni Silom Line dan Sukhumvit Line, dengan stasiun BTS Siam sebagai stasiun pertukaran. Jalur MRT lebih sederhana lagi karena hanya mempunyai 1 jalur, dengan stasiun MRT Silom dan stasiun MRT Sukhumvit sebagai stasiun penghubung antara jalur MRT dan BTS. Ditambah dengan satu jalur Airport Line yang menghubungkan bandara Suvarnabhumi dengan stasiun BTS Phaya Thai dan stasiun MRT Phetchaburi, sistem perkeretaapian di Bangkok secara umum terlihat simpel. Selengkapnya mengenai transportasi di Bangkok bisa dilihat di Mesin tiket otomatis BTS hanya menerima uang koin pecahan 1, 5, dan 10 Baht. Jika tidak memiliki uang koin, kita bisa menukarnya di tempat penukaran yang ada di tiap stasiun. Tarifnya bervariasi tergantung jarak, dari 15 Baht hingga lebih dari 50 Baht. Setiap mesin tiket dilengkapi dengan peta jalur BTS yang menginformasikan berapa jumlah uang yang harus kita bayar. Tinggal lihat kemana stasiun tujuan, di sebelah tulisan stasiun ada informasi angka yang harus dibayar. Lalu kita tekan angka yang dipilih, masukkan koin, lalu keluarlah kartu BTS dan uang kembalian kalau ada. Alhamdulillah percobaan pertama saya hari ini lancar tidak ada masalah. Kartu tersebut kemudian dimasukkan ke lubang di sebelah gate, lalu ambil kembali, dan gate akan terbuka. Begitu pun saat keluar stasiun, tinggal masukkan kartu ke lubang sebelah gate, namun tidak perlu mengambilnya kembali. Bila ingin melihat tata caranya secara lebih jelas dan detail, bisa disearch di youtube, disitu diperlihatkan secara lengkap langkah-langkahnya. BTS bersama MRT adalah solusi utama yang dikembangkan di Bangkok untuk mengatasi kemacetan. Perbedaannya, jika lintasan BTS ada di atas jalan raya, lintasan MRT berada di bawah tanah. Kabarnya, lalu-lintas di Bangkok sama macetnya dengan Jakarta. Kalau sekilas saya melihatnya, memang macet sih, namun tidak separah Jakarta. BTS yang saya naiki ini nyaman dan cepat, tidak perlu waktu tunggu yang lama. Tujuan saya adalah ke stasiun BTS Siam karena hari ini akan mengunjungi Museum Madame Tussauds di Siam Discovery. Kawasan Siam sendiri dikenal sebagai pusat perbelanjaan utama di Bangkok, karena disinilah berdiri mall-mall besar. Dari stasiun BTS Siam sudah terlihat gedung-gedung pusat perbelanjaan seperti Siam Paragon, Siam Discovery, MBK, dan sebagainya. Sebenarnya agak repot jika mengunjungi objek sambil membawa tas ransel besar dikarenakan saya belum check in. Apa boleh buat, waktu mesti dimanfaatkan secara optimal, dan kebetulan Siam Discovery ini letaknya searah menuju penginapan saya di Silom. [caption id="attachment_362965" align="aligncenter" width="300" caption="Siam Paragon"][/caption] [caption id="attachment_362966" align="aligncenter" width="300" caption="Siam Discovery 1"] 142028078011880846 [/caption] [caption id="attachment_362967" align="aligncenter" width="300" caption="Siam Discovery 2"] 142028105013348059 [/caption]Museum Madame Tussauds terletak di lantai 6 Siam Discovery. Untuk mallnya sendiri, tidaklah berbeda dengan mall-mall di Jakarta. Harga tiket masuknya 800 Baht. Saya mendapat diskon 10% sehingga hanya membayar 720 Baht. Saya sendiri tidak tahu dapat diskon dalam rangka apa. Yang sempat saya baca, diskon diberikan kepada mereka yang memesan secara online, lalu datang saat museum baru buka ataupun mau tutup. Saya sengaja tidak memanfaatkan fasilitas ini karena berarti membuat itenary yang sudah saya susun menjadi tidak Madame Tussauds di Bangkok adalah yang ke 10 dunia. Dan katanya, adalah museum pertama yang patung-patung lilinnya boleh disentuh ataupun dipeluk. Di dekat pintu masuk, ada patung Leonardo Di Caprio yang menyambut. Walau saya belum pernah melihat aslinya, tapi menurut saya patungnya sangat mirip dengan aslinya. Detail-detailnya terlihat sangat diperhatikan. Mudah-mudahan patung-patung lainnya yang ada di dalam museum juga sama bagusnya. [caption id="attachment_362968" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Leonardo di Caprio"] 1420281572912610433 [/caption]Patung lilin pertama yang bisa dilihat di dalam museum adalah patung raja dan ratu Thailand. Memang, dari sekitar 70 patung yang ada disini, 30% adalah tokoh-tokoh penting di Thailand. Sementara sisanya adalah para negarawan, artis, atlet, tokoh film, ataupun ilmuwan dari seluruh dunia. Setelah patung raja Thailand, yang kemudian terlihat adalah patung Bapak Soekarno, presiden pertama RI. Sebagai orang Indonesia, saya cukup bangga Bapak Soekarno ditempatkan di barisan paling depan setelah raja Thailand. Patung negarawan lain yang ada disini antara lain Mahathir Muhammad dan Mahatma Gandhi. Dari kalangan artis ada Brad Pitt dan Angelina Jolie. Dari atlet ada David Beckham dan Tiger Wood. Patung Albert Einstein mewakili kalangan ilmuwan. Sementara tokoh filmnya ada Doraemon dan Wolverine. Semua patungnya menurut saya menarik dan dibuat detail. Para pengunjung pun beramai-ramai berfoto dengan tokoh idolanya masing-masing. Di sejumlah patung, ada petugas yang memberi jasa fotografi kepada pengunjung. Dan sahabat terbaik saya selama di museum tentu saja adalah tongsis saya. Thanks God. Kehadiran tongsis membuat single traveler seperti saya menjadi tak mati gaya di tengah keramaian. Walau hanya bisa bergaya terbatas itu-itu saja, menurut saya sudah lebih dari cukup. Setidaknya tidak perlu repot mencari orang yang bersedia memfoto saya. Foto favorit saya hari itu adalah ketika saya berfoto dengan Doraemon. Hehehe. [caption id="attachment_362969" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Bp. Soekarno"] 14202817352005557887 [/caption] [caption id="attachment_362970" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Lady Diana"] 14202818482142632687 [/caption] [caption id="attachment_362971" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin David Beckham"] 142028200484848230 [/caption] [caption id="attachment_362972" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Mario Maureer"] 14202821151535279949 [/caption]Puas berkeliling museum, perut saya menjadi lapar karena dari pagi sampai sesore ini belum makan nasi. Yang ada di otak saya, saya ingin makan masakan Indonesia di MBK. Salah satu referensi tempat makan halal yang saya dapat adalah di restoran Djimbaran di MBK lantai 5. Stasiun BTS terdekat menuju ke MBK adalah stasiun BTS National Stadium yang hanya berjarak 1 stasiun dari stasiun BTS Siam. Dari stasiun BTS National Stadium ada jembatan penghubung menuju ke MBK lantai 2. Saya tinggal naik beberapa escalator lagi untuk mencapai tujuan. Hari ini agenda tunggal saya ke MBK hanyalah untuk makan saja, tidak ada yang lain. Aktifitas mengeksplore MBK lebih dalam sudah saya jadwalkan untuk beberapa hari ke depan. Restoran Djimbaran terletak di dalam food court The 5th Food Avenue bersama dengan sejumlah restoran lain. Saya langsung menuju ke tujuan tanpa melihat restoran-restoran lain. Harga makanan di restoran Djimbaran minimal sekitar 150 Baht. Aduh, harga ini jauh diatas anggaran yang sudah saya tetapkan untuk sekali makan, yaitu antara 30-50 Baht. Ok, mungkin karena ini di dalam mall, sementara saya menggunakan standard makan di pinggiran jalan. Gak papa lah, toh saya sudah menganggarkan 3000 Baht untuk biaya tak terduga. Saya pun memesan nasi goreng udang seharga 160 Baht, plus jus kiwi seharga 80 Baht. Belum apa-apa sudah banyak pengeluaran di hari pertama ini. Saya bisa bilang, makanan disini enak dan memuaskan. [caption id="attachment_362973" align="aligncenter" width="300" caption="MBK"] 14202822421852127192 [/caption]Selesai makan, saya langsung bertolak ke penginapan di kawasan Silom. Kawasan Silom bisa dicapai dengan naik BTS dari stasiun BTS National Stadium, turun di stasiun BTS Saladaeng. Dari stasiun BTS Saladaeng, saya berjalan kaki mencari penginapan saya di Silom 6. Kawasan Silom adalah kawasan yang sangat ramai, sebagai pusat perkantoran, perbelanjaan, sekaligus pusat hiburan malam di Bangkok. Tak sulit menemukan The Urban Age yang merupakan nama hostel saya. Dari luar, hostelnya terlihat kecil sebagaimana layaknya hostel-hostel backpacker pada umumnya. Setelah check in, saya diantar petugasnya menuju ke kamar. Betapa terkejutnya saya karena ternyata kamar saya di lantai 6. Cukup capek juga berjalan naik tangga sampai lantai 6 sambil menggendong ransel yang masih penuh. Tapi setidaknya saya tidak sampai ngos-ngosan seperti mbak-mbak petugas hostel yang mengantar saya. [caption id="attachment_362974" align="aligncenter" width="300" caption="The Urban Age"] 1420282464930677516 [/caption]Beberapa informasi penting terkait kamar hotel saya tanyakan kepada petugasnya. Kamar mandi bersama ada di lantai 5, yang berarti saya mesti turun naik 1 lantai untuk ke kamar mandi. Wifi tidak tersedia sampai ke lantai 6, jadi saya mesti turun ke lantai dasar untuk bisa main internet. Oke sip. Lampu kamarnya hanya satu lampu neon besar, tidak ada lampu kecil untuk masing-masing kasur seperti halnya kamar-kamar dorm di Singapura. Begitu pun dengan colokan listrik, terpusat jadi satu di dekat pintu, sehingga agak menyusahkan saya yang mendapat kasur di dipan atas karena mesti naik turun untuk sekedar mengecharge hp. Ketika saya mencoba menyalakan AC ternyata tidak bisa, petugasnya bilang jika AC memang dimatikan dari jam 11 siang sampai jam 5 sore. Hah? Baru kali ini saya mendapati aturan hostel yang seperti itu. Padahal sekarang belum jam 5, dan saya ingin beristirahat ngadem karena perjalanan cukup melelahkan dari pagi. Akhirnya saya beristirahat dengan hanya memakai celana pendek dan pintu kamar setengah terbuka. Esok hari perjalanan akan Lihat Travel Story Selengkapnya Itinerary Thailand 5 hari 4 malam cuma 2 jutaan! Tulisan ini merupakan edisi rapi catatan perjalanan saya jalan-jalan ke Thailand sebelum pandemi. Berhubung sudah mulai banyak teman yang bertanya lagi tentang Itinerary Thailand, semoga tulisan ini bisa membantu teman-teman untuk menyusun Itinerary liburan ke thailand selama 5 hari 4 malam dan mengunjungi dua kota besar di negara itu yaitu di Bangkok dan Pattaya! Baca Itinerary Liburan ke Jepang Ini merupakan lanjutan perjalanan setelah 3H 2M di Myamar, untuk biaya selama jalan-jalan di Bangkok dan Pattaya kurang lebih 2 jutaan selama 5H 4M tanpa tiket pesawat tentunya. Adapun rincian perjalanan dan biayanya sebagai berikut ini. Hilight ArtikelDay 1 Bangkok Grand Pallace, Wat PhoDay 2 Bangkok Madame Tussaud Bangkok, ChachutakDay 3 Jalan Jalan di PattayaDay 4 Keliling Pattaya Koh Larn & Sanctuary of TruthDay 5 Pattaya – Bangkok – Jakarta – Surabaya Day 1 Bangkok Grand Pallace, Wat Pho Hari pertama di Bangkok, aku jalan berenam aja ke Grand Pallace dan Wat Pho. Setelah itu jalan-jalan cantik ke terminal 21 buat makan. KegiatanBiayaPerjalanan dari Yangon ke Bangkok Air AsiaIDR Don Mueang – VX Fifty Hostel Tengah malam enggak ada kendaraan umum, 2 Taksi 1200 Bath dan Tol THB 100 THB 1300 dibagi bertujuh 185Nginep di VX Fifty Hostel 3 Malam DormIDR beli di SevelTHB 35 Main ke Grand Pallace Dari VX Fifty Hostel jalan kaki 700m ke BTS Station Naik BTS dari On Nut ke Saphin Taksin 42 Bath Naik Chao Phraya Express ke Tha Chang Cross River Ferry Pier 40 Bath sekali naik Jajan di sekitar Grand Pallace 50 Bath Tiket masuk Grand Pallace 500 Bath THB 632 Main ke Wat PhoTHB 100 Makan Malam di Terminal 21 Chao Phraya Express Tha Tien – Satron 40 BathBTS Saphin Taksin – Asok 42 BathTurun BTS Asok sudah sampai di Terminal 21. Food court ada di lantai 5. Top up voucher untuk beli makanan Makan Nasi Biryani 35 BathMinum Jus Nanas 15 Bath Pulangnya BTS Asok – On Nut 42 Bath THB 174 Jajan di Pasar Malam Jus ManggaTHB 20 Total 1 Bath = IDR 375 Day 2 Bangkok Madame Tussaud Bangkok, Chachutak Hari kedua di Bangkok aku jalan cuma berempat aja, karena setiap orang punya tujuan yang beda-beda jadi fleksibel aja sih buat jalannya. Nah, di hari kedua ini main ke Madam Tussaud Bangkok sama keliling Pasa Chachutak sampek capek 😀 KegiatanBiayaSarapan beli di Sevel Sarapan THB 35 Beli SIM Card Dtac Happy Tourism buat internetan THB 299 THB 234Main ke Madame Tussaud Bangkok Pre Book Online maksimal H – 24 Jam 425 Bath BTS On Nut ke BTS Mo Siam 42 Bath Jalan kaki dari BTS SIAM ke Siam Discovery. Madame Tussaud ada di lantai 6 THB 467Main ke Pasar Chachutak BTS Siam – Mo Chit 42 BathJajan Banana Pancake 40 Bath Makan Siang 80 Bath Makan Malam 250 Bath. Thai Massage 1 jam 150 Bath Pulangnya BTS Mo Chit – On Nut 42 Bath THB 604 Total THB Total THB 1 = IDR 375IDR Day 3 Jalan Jalan di Pattaya Sebenernya ada niatan buat ke budha lasser di hari ketiga ini, tapi gegara hostelnya super duper lambat waktu check in jam 2 kita harus nunggu sampai jam setengah 4 baru bisa check in. Mungkin baru dibersihkan kamarnya. Duh, not recomended deh kalau ke sini double bunk. Udah kesorean jadi males buat main ke tempat yang jaraknya lumayan jauh. Saya nggak merekomendasi tempat yang saya inapi waktu itu, mending kamu cari hostel pattaya bagus. Cuma menghabiskan malam di walking street yang banyak kelab kelab malam, sesekali dapat bonus lihat penari striptis di dalam bar yang telanjang dari jalan. Ada free trial dari kelab dengan membuka pintu depan sehingga orang bisa lihat ke dalam D. KegiatanBiayaSarapan beli di SevelTHB 35Berangkat ke Pattaya Dari VX Fifty Hostel cari taksi di depan penginapan Taksi ke Victory Monument 200 Bath / 4 = 50 Bath Pattaya Van 92 Bath THB 142 Hostel Asia Backpacker 2 Malam Not Recomended Jalan kaki dari pool ke penginapan sekitar 1 km Bisa naik Songtheaw, 10 Bath THB 500 Jalan Jalan Malam ke Walking Street Makan Malam di Halal Restaurant 60 Bath Naik Taksi 200 Bath dibagi berempat 50 Bath Jajan Street food 50 Bath THB 160 Sub TotalTHB 837Total IDR 1 THB = IDR 375IDR Day 4 Keliling Pattaya Koh Larn & Sanctuary of Truth Dimulai dengan menyebrang ke Koh Larn, trus jalan-jalan di pulau kecil yang cukup rame. Setelah itu main ke sanctuary of Truth. Apesnya, diperjalanan ban bocor dan harus ganti ban. Itu memakan waktu yang sangat banyak karena nyari bengkel buat ganti ban enggak nemu-nemu, bocornya pas di tengah kota D. Akhirnya udah terlalu sore untuk melanjutkan perjalanan tersebut. KegiatanBiayaSarapan beli di Sevel THB 35 Main ke Koh Larn Sewa Motor 200 Bath, dibagi dua jadi 100 Bath Naik Motor dari Penginapan ke Bali Hai Pier dan parkir motorPattaya – Koh Larn Ferry 30 Bath Jajan Es Krim 100 Bath Kirim Post Card 105 Bath Sonthaew di Koh Larn 20 Bath Makan siang di Koh Larn 120 Bath Ferry Koh Larn – Pattaya 30 Bath THB 505 Main ke Sanctuary of Truth Naik Motor dari Bali Hai Pier ke Sanctuary of Truth Google MapHTM 500 Bath. Beli tiket online lebih murahJus Mangga 60 Bath Ban bocor di perjalanan 180 Bath THB 740 Makan Malam Pakai KebabMakan malam beli kebab harganya 100 bath THB 100 Sub Total THB 1380 Total IDR 1THB = IDR375 IDR Day 5 Pattaya – Bangkok – Jakarta – Surabaya Hari kelima ini galau abis, mau berangkat ke Bangkok karena ada reschedule perjalanan malam hari sebelum keberangkatan. Bahkan kemarin sempat ada opsi buat nambah sehari di Bangkok karena reschedule. Akhirnya menelpon kantor air asia di Jakarta untuk bertanya tentang hal ini dan ternyata enggak ada masalah sih dengan reschedule karena kita belinya conecting flight. KegiatanBiayaSarapan beli di SevelTHB 35Pattaya – Don Mueang Airport Bangkok Dari hostel menuju ke Pattaya Van Pool oper songtheaw 2 kali 20 bathPattaya – Bangkok via Pattaya Van 92 BathVictory Monument – Don Mueang by Taxi 400 bath dibagi berempatMakan gratis gegara reschedule Air Asia kurang dari 24 jam sebelum penerbangan THB 232 Penerbangan Don Mueang DMK – Soekarno Hatta CGK -Surabaya SUBDapat snack lagi di CGK karena conecting flight delay IDR Sub TotalTHB 267Total IDR 1THB = IDR375 di total semua, itinerary thailand yang sudah saya jalankan ini tidak menghabiskan budget sampai 3 juta rupiah. Mungkin kamu juga bisa tiru itinerary Thailand yang sudah saya buat dan praktekkan ini, sehingga liburanmu di Thailand bisa lebih efisien baik dari segi perjalanan hingga budget.

backpacker ke bangkok dan pattaya